Kata-Kata Mutiara Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat Rasulullah yang memiliki banyak keutamaan seperti orang yang menjadi partner hijrah Rasulullah, orang yang paling membela nabi, serta menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 Masehi setelah Rasulullah wafat. Tentunya kata-kata mutiara maupun kata-kata bijak darinya perlu kita renungkan sebagai pelajaran.
Berikut sebagian kata-kata mutiara dari Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq:

1. Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2. Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.
3. Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi
4. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing.
5. Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah, maka bersikap baiklah kepada hamba-Nya.
6. Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya.
7. Siapa yang menjauhkan diri dari sifat suka mengeluh maka berarti ia mengundang kebahagiaan.
8. Amal kebajikan adalah pengawal yang akan menjaga kita melawan serangan penderitaan.
9. Sesama Muslim seharusnya hidup seperti layaknya saudara.
10. Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran.
11. Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah ketidakjujuran.
12. Jangan memandang rendah kepada setiap muslim, bahkan orang yang paling lemah imannya sekalipun adalah besar di mata Allah.
13. Orang yang mengharapkan surga harus bisa belajar untuk berbuat baik kepada sesama manusia.
14. Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap Allah.
15. Adalah hal yang memalukan bahwa seekor burung justru bangun lebih awal daripada kamu di pagi hari.
16. Hidup akan berlalu, namun Kematian sangatlah dekat.
17. Tanpa ilmu, amal itu tidak ada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.

Berbagi :