Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Dan Bagaimana Faham Wahabi

Mengapa Wahabi ganti nama jadi "Salafi"? Meminjam istilahnya Ustadz Abdul Shomad, "Ganti casing, tapi signal sama". Untuk tahu jawabannya silahkan  baca dengan seksama tulisan di bawah ini secara tuntas agar tidak gagal paham.
 
SEJARAH  MUNCULNYA FAHAM WAHABI DAN BERDIRINYA KERAJAAN SAUDI ARABIA
(Persekongkolan Yahudi untuk memecah-belah dan melemahkan Islam dari dalam,  dengan dalih "Pemurnian Akidah Tauhid")

Apa itu Wahabi (Wahabiyah)?
Wahabi merupakan faham yang dicetuskan oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab (bukan Abdul Wahhab Ibnu Rustum). Faham ini dinisbatkan kepada nama bapaknya (Abdul Wahhab) sebagai nama ajarannya yaitu Wahabiyah. Tidak dinisbatkan kepada namanya sendiri  sebagai Muhammadiyah. Ini sebagai ijtihad ulama agar supaya umat Islam tidak keliru dengan ajaran Islam  sebenarnya dari Nabi Muhammad SAW.

Muhammad ibnu Abdul Wahab lahir tahun 1701 di kampung Uyainah, Najd (belum ada Arab Saudi waktu itu), dia dikenal sebagai orang yang lemah akal dan gagap. Ayah dan kakaknya menganggap dia  sebagai orang kurang kesadarannya. Ayah dan guru-gurunya    mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan.  Dia sangat terpengaruh oleh ajaran Ibnu Taimiyah yang jadi landasan ajaran mujasimah. Dia mengembara dan belajar di Basrah berguru kepada  Syaikh Muhammad Al Majmu'i alias Mr. Hempher seorang orientalist dan intel Yahudi dari Inggris. Hempher adalah seorang pakar ilmu Islam dan fasih berbahasa Arab, Turki, Persia dan telah lama mempelajari Islam di Turki dan Irak.  Hempher menyuap  Ibnu Abdul Wahab dengan hadiah kawin mut'ah dengan 2 orang intel perempuan Yahudi yang menyamar sebagai muslimah, bernama Safisdi Isfahan dan Asiadi Siraj. Maka dengan mudah Yahudi mengatur dan mengontrol Ibnu Abdul Wahab sesuka hatinya dan mengajarkan faham baru dalam Islam Dengan ajaran baru itu Ibnu Abdul Wahab kembali ke kampungnya, namun ditentang dan diusir ayahnya serta kakaknya. Firasat ayah dan guru-gurunya ternyata benar.  Ayahnya memberi peringatan khusus kepadanya. Bahkan kakak kandungnya, Sulaiman bin Abdul Wahab, seorang ulama besar Sunni dari Mazhab Hambali sampai menulis buku bantahan dengan judul "As-sawa'iqul ilahiyah fir Raddi alal Wahabiyah" (Beberapa dasar ketuhanan dalam mengoreksi ajaran Wahabiyah). Tidak ketinggalan pula gurunya di Madinah Syaikh Sulaiman Al Kurdi As Syafi'i menulis surat berisi nasihat: "Wahai Ibnul Abdi Wahab, aku menasihatimu karena Allah, tahanlah lisanmu dari mengkafirkan kaum muslimin. Jika kau dengar seseorang meyakini bahwa orang yang ditawasuli bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah, maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa selain Allah tidak bisa memberi manfaat maupun mudharat, kalau dia menentang bolehlah dia kau anggap kafir. Kau tidak bisa  mengkafirkan As Sawaadul A'dham (golongan terbesar) di antara kaum muslimin, karena jika demikian  engkau menjauh dari kelompok terbesar (ahlu Sunnah wal jama'ah), orang yang menjauh dari kelompok terbesar lebih dekat dengan kekafiran, sebab dia tidak mengikuti jalan (yang benar) kaum muslimin."

Pengikutnya semakin banyak dan wilayah kekuasaannya semakin luas. Kedua nya bekerja sama memberantas tradisi yang mereka anggap "keliru" dalam masyarakat Arab seperti tawasul, ziarah kubur, maulid Nabi SAW, dan lain-lain. 

Sangat jelas bahwa golongan wahabi ini muncul sebagai golongan separatis  (menyempal) dari ajaran yang dianut jama'ah terbesar muslimin sedunia di bawah kekhalifahan (Utsmani) yang sudah ada sejak Rasulullah SAW wafat. Golongan Wahabi ini nyata-nyata melanggar pesan Rasulullah SAW, "Alaykum bil jama'ah, iyyakumul furqon / hendaklah kalian selalu berdiri di atas jama'ah, jangan terpecah belah ( jangan  menyempal / separatis)".

KERJASAMA YAHUDI, KELUARGA AL-SAUD DAN GOLONGAN WAHABI MEMBENTUK KERAJAAN ARAB SAUDI.

Setelah diusir ayahnya, Ibnu Abdul Wahab terus menyebarkan  ajarannya itu ke seluruh Najd. Perjuangan Ibnu Abdul Wahab itu dipantau terus oleh Hempher dan mendapat dukungan dana dari pemerintah Inggris,  yang telah berhasil  memecah belah umat Islam di berbagai daerah jajahan lainnya dengan membentuk aliran sesat seperti Ahmadiyah di India dan Pakistan, Baha'i di Iran. Ajaran Ahmadiyah sengaja diciptakan untuk menghilangkan semangat jihad muslimin di India dan Pakistan dengan membuat nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad.

IBNU ABDUL WAHAB MEMBAWA MISI YAHUDI KEPADA PARA PEMIMPIN ARAB.

Untuk mengembangkan ajarannya, Ibnu Abdul Wahab membujuk para pemimpin  Arab dengan janji-janji, "Jika engkau menolong kami, maka engkau akan kami jadikan pemimpin seluruh wilayah Najd."
Pada tahun 1747 Ibnu Abdul Wahab bertemu dengan Muhammad Ibnu Saud, seorang keturunan Yahudi yang menguasai kawasan Zuriyah. Ibnu Saud setuju dengan tawaran itu, maka bergabunglah dua orang ini mengembangkan ajaran Wahabi. Dalam mengembangkan ajarannya Ibnu Abdul Wahab mengeluarkan fatwa, "Sesungguhnya aku mengajak kalian kepada tauhid dan meninggalkan syirik terhadap Allah. Semua yang berada di bawah tujuh lapis langit ini benar-benar musyrik dan barang siapa yang membunuh orang musyrik maka dia mendapatkan surga. Siapa yang masuk dakwah kami, maka dia memiliki hak dan kewajiban sama dengan kami, dan siapa saja yang tidak masuk (ke dalam dakwah kami) bersama kami, maka dia kafir, halal nyawa dan hartanya." Sehubungan dengan fatwa ini maka orang-orang Wahabi banyak menumpahkan darah.

Mereka melancarkan perang di dalam dan di luar wilayah Najd, seperti Yaman, Hijaz dan daerah sekitar Irak dan Suriah. Pasukan Ibnu Saud dan Ibnu Abdul Wahab terus melakukan kekejaman ke seluruh Arab. Siapa yang taat pada ajarannya wajib berbaiat, bila melawan wajib dibunuh dan hartanya dirampas.

Di antara umat Islam yang paling banyak dibunuh orang-orang Wahabi ini adalah keturunan Rasulullah SAW (Habaib), antara lain dengan menyembelih Syaikh Abdullah Az Zawawi (Mufti Makkah).  Membunuh Syaikh Nawawi Al Bantani ulama besar Mazhab Syafi'i secara keji.  Banyak lagi ulama dan habaib  yang dibantai. Mereka juga menyembelih  300 laki-laki di kampung Al Fusul di wilayah kota Al Ahsa dan merampas harta benda mereka. Diperkirakan 60.000 orang terbunuh pada masa itu.
Akibat kekejaman yang melewati batas ini, banyak penduduk negeri yang melarikan diri keluar Najd. Untungnya ada di antara Habaib keturunan Rasulullah SAW itu yang sempat melarikan diri ke Nusantara (Indonesia) dan Semenanjung Melayu (Malaysia) dengan menyamar sebagai perempuan untuk menghindari kejaran pasukan Wahabi.

Demikian juga bangun-bangunan peninggalan Rasulullah SAW, keluarga beliau dan para sahabat di musnahkan supaya umat Islam tidak lagi mengagung-agungkan Rasulullah SAW dan keturunannya.
Pada tahun 1793 Ibnu Abdul Wahab meninggal dunia, namun ajaran Wahabi makin berkembang dengan dukungan Keluarga Al Saud dan Inggris (Yahudi). Dinasti Al Saud dan golongan Wahabi terus meluaskan jajahannya hingga pada tahun 1912 berhasil  menguasai seluruh Najd.

Selanjutnya Yahudi merencanakan  revolusi Arab untuk menjatuhkan Kekhalifahan Utsmaniyah, bertepatan ketika  petinggi Kekhalifahan Utsmaniyah. Dalam hal ini agenda Yahudi adalah menghapuskan Perwakilan Kekhalifahan di Mekkah yang juga berfungsi sebagai penjaga Haramain ( Mekkah dan Madinah). Yahudi melantik Thomas Edward Lawrence sebadanr agen intelijen yang menyusup ke dalam bangsa Arab. Dia sangat menguasai kawasan dan peradaban bangsa Arab, sehingga dia dikenal juga sebagai Lawrence of Arabia.

Lawrence mengincar siapakah tokoh masyarakat Arab haus kekuasaan. Pilihannya jatuh pada  tokoh yang  bernama Syarif Hussein. Dia menjabat sebagai Wakil Kekhalifahan Utsmaniyah di Haramain (dua tanah suci yaitu Makkah dan Madinah). Lawrence berhasil menghasut dan menipu Syarif Hussein untuk membebaskan Haramain dari Kekhalifahan Utsmaniyah. Lawrence membangkitkan semangat nasionalisme di negara-negara Arab untuk menentang bangsa Turki yang saat itu memegang pimpinan Kekhalifahan Utsmaniyah. Hubungan Syarif Hussein dan Lawrence sangat erat, bahkan juga menjadi kawan karib putranya yang bernama Amir Faisal. Amir Faisal berkhianat dan memihak kepada Inggris. Sejak itulah Arab berkomplot dengan kerajaan Inggris. Atas nasihat Lawrence, Syarif Hussein mengirim surat rahasia memohon bantuan tentara Inggris. Dengan menjanjikan Syarif Husein sebagai penguasa bagi seluruh wilayah Arab, maka mudahlah bagi Lawrence mengarahkan keluarga ini untuk membagi-bagi wilayah Arab sesuai permintaan Yahudi.

Pada tahun 1915 Inggris mulai  menduduki kawasan Irak. Akhirnya pada tahun 1917 Inggris menduduki semua kawasan Palestina. Tentara Inggris dipimpin Jenderal Allenby memasuki Palestina pada 9 Desember 1917. Allenby menginjak makam Salahuddin Al Ayyubi (pemimpin laskar Islam yang masyhur dalam perang salib) seraya berkata, "Hari ini perang salib sudah berakhir."

Pada tahun 1918 tentara kolonial Inggris menduduki pusat  Turki Utsmani yaitu Istambul.
Pada 3 Januari 1919 ditanda tangani Perjanjian  Paris antara Faisal dan Weizmann yang menjadi Presiden Organisasi Zionis Dunia. Setelah perjanjian Paris Weizmann menjadi presiden pertama Israel. Irak diserahkan kepada Amir Faisal, Yerusalem Palestina diserahkan kepada Kristen, Baitul Maqdis diserahkan kepada Yahudi (inilah awal tegaknya negara Israel).
Pada tahun 1922 setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama, diadakanlah perjanjian Luzerne, yang menghasilkan keputusan:
I. Sistim Kekhalifahan Islam diakhiri.
II. Khalifah dibuang ke Luar Negeri.
III. Kerajaan Turki baru dengan azas sekuler didirikan di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Pasha AttaturkNegara jajahan Turki Utsmani diambil alih sebagai negara jajahan Inggris, Perancis dan Italia. Lord Carlson (ahli hukum ternama Inggris, wafat 1935) berkata dengan sombongnya "Hakikatnya Turki sudah dimusnahkan dan tidak akan bangkit lagi, karena kita telah menghancurkan kekuatannya yaitu khilafah Islamiyyah atau sistem pemerintahan Islam."

YAHUDI MENETAPKAN SAUDI DAN WAHABI SEBAGAI PENGUASA HARAMAIN ( Mekkah dan Madinah)

Setelah kejatuhan Kekhalifahan Utsmaniyah negara-negara kecil seperti Yaman, Kuwait dan lain-lain diserahkan kepada kabilah-kabilah yang dipilih pihak Yahudi. Negara-negara kecil itu takluk kepada Inggris, Perancis dan Italia. Janjinya kepada Syarif Hussein untuk mengangkatnya sebagai penguasa seluruh Arab hanyalah janji kosong. Syarif Hussein hanya mendapatkan kerajaan Yordan yang kecil dan miskin. Inilah balasan bagi penghianat Islam.

Pada tahun 1925 keluarga Al Saud berhasil merebut kota suci Mekkah dari Syarif Husein.
Pada 10 Januari 1926 Abdul Aziz Al Saud di lantik menjadi raja Hijaz di Masjidil Haram Makkah.
Pada tahun 1932 dengan bantuan tentara Inggris, setelah berhasil menguasai sebagian besar semenanjung Arab, Ibnu Saud menamakan tanah gabungan Hijaz dan Najd sebagai Arab Saudi. Abdul Aziz Ibnu Saud kemudian menamakan dirinya sebagai Raja Arab Saudi dan Faham Wahabi menjadi Mazhab resmi Kerajaan Arab Saudi. Selanjutnya faham separatis/sempalan yang menyelisihi faham ahlussunah wal jama'ah  ini dikembangkan keseluruh dunia dengan dukungan penuh pendanaan dari Kerajaan Arab Saudi.

MENGAPA YAHUDI MENCIPTAKAN FAHAM WAHABI.

1. Yahudi sangat faham bahwa kekuatan umat Islam ada pada kekuatan spiritual/ ruhaninya, yakni ruhani yang sangat kenal, cinta dan takut kepada Allah SWT. Oleh karena itu umat Islam mesti dipisahkan dari Allah.
2. Yahudi sangat faham bahwa kehebatan umat Islam karena berhasil menghubungkan kekuatan spiritual/ruhaniah dengan kehidupan lahiriah. Oleh karena itu keyakinan akan adanya kuasa spiritual/ ruhaniah terhadap kehidupan lahiriah mesti dihapuskan.
3. Yahudi sangat faham bahwa kunci kemenangan umat Islam karena adanya bantuan ghaib dari Allah, maka Yahudi menghapuskan keyakinan terhadap perkara ghaib itu. Oleh sebab itu ajaran tasawuf divonis haram. Ulama Sufi dan Tarekat yang mempunyai karomah mereka vonis sesat dan syirik.
4. Yahudi sangat faham bahwa kekuatan Islam adalah pada kecintaan pada Rasulullah SAW, Ahlul Bait dan para sahabat. Maka segala situs peninggalan atau amalan yang bisa menyuburkan kecintaan itu mesti dimusnahkan dengan alasan kurafat, kultus, syirik, subhat dan lain-lain alasan yang diada-adakan.
5. Yahudi sangat faham bahwa selemah-lemah umat Islam mereka sangat fanatik kepada agama para ulama, oleh karena itu ulama baru dan Islam gaya baru mesti diciptakan yang sesuai dengan agenda Yahudi yaitu melemahkan islam . Maka mereka munculkan paham Wahabi ini.
6. Untuk menguasai kota suci Haramain (Makkah dan Madinah), Yahudi tidak dapat menghancurkannya seperti tempat-tempat yang lain, karena ditakutkan umat Islam sedunia akan bangkit menentang Yahudi.

KEJAHATAN WAHABI
1. Meruntuhkan Kekhalifahan Utsmani,  sistem pemerintahan Islam yang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Sejak Haramain berada di bawah kekuasaan Al Saud yang bermazhab Wahabi (1925),      di Masjidil Haram dan Nabawi tidak ada lagi amalan Ahlussunah wal Jamaah seperti zikir /tahlilan dan doa bersama bakda shalat wajib  yang sejatinya amalan ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW.
2. Membuat fatwa bahwa setiap amalan yang tidak pernah dilakukan Rasulullah SAW adalah bid'ah, dan menuduh pelakunya sesat dan masuk neraka. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah berfatwa seperti itu. Fatwa Rasullullah SAW, "Apa yang aku perintahkan kerjakanlah, dan apa yang aku larang tinggalkanlah".   Rasulullah SAW tidak pernah berucap, "Apa yang tidak  aku kerjakan maka tinggalkanlah". Ulama- ulama Wahabi harus mempertanggung jawabkan kedustaannya ini (yang bikin umat terpecah belah) dipengadilan ilahi kelak di yaumil akhir.
3. Membuat fatwa sepihak, umat Islam yang tidak ikut faham Wahabi sesat, halal darah dan hartanya.
4. Membunuhi keturunan Rasulullah SAW (para habaib).
5. Memvonis sesat keturunan Rasulullah SAW (habaib) dan para sahabat yang utama.
6. Menganggap alam ruhaniah itu tidak wujud.
7. Menolak hubungan alam lahiriah dan alam ruhaniah
8. Memusnahkan situs-situs sejarah peninggalan Baginda Rasulullah SAW, keluarganya dan para sahabatnya.
9. Dalam mempelajari ilmu Ushuluddiin atau tauhid menganut faham Ibnu Taimiyah, menganggap Tuhan itu berjizim seperti makhluk (faham mujasimah).
10. Dalam fiqih dibenarkan menampal-nampal ( mencampur aduk) Mazhab atau talfiq.
11. Mengambil sumber Al-Qur'an dan Hadits tanpa ijma' ulama dan kias.
12. Melarang keras umat Islam berdoa dengan tawasul.
13. Melarang menziarahi kuburan/makam, bahkan menziarahi makam Rasulullah SAW sekalipun.
14. Menghancurkan bangunan di atas tempat kelahiran Rasulullah SAW di Suq Al-Leil, dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya milik keluarga dan sahabat Rasulullah SAW.
15. Melarang memuji-muji Rasulullah SAW seperti membaca Qasidah, Barzanji, Burdah, Shalawatan, dll.
16. Melarang  doa bersama, dzikir bersama, istighosah, tahlilan,  Yaasinan, dll.
17. Melarang umat Islam merayakan Maulid Nabi SAW, Isra' Mi'raj dan semua perayaan hari besar Islam yang lainnya.
18. Melarang mempelajari "sifat 20"  dan menuduh sesat faham Asy'ari yang jadi pondasi faham Ahlu Sunnah wal Jama'ah. Itulah sebabnya Wahabi tidak terhitung sebagai Ahlussunah wal Jamaah.
19. Menyalahkan amalan  Thoriqoh seperti Naqsabandiyah, Qodiriyah, Syadzilyah, dll.
20 Ustadz² Wahabi dengan ajarannya yang radikal menjadi sumber perpecahan umat Islam di berbagai belahan dunia, sebab mereka dan ajarannya berkarakter Takfiri (suka menuduh kafir) dan Tadhlil (suka menuduh sesat) kepada sesama muslim non Wahabi. Ini disebabkan  wahabi menganggap dirinyalah yang paling benar, pengikut sunah yang paling sahih. Surga hanya untuk mereka, sedang orang selain Wahabi tempat kesudahannya di neraka.

Kejahatan Kerajaan Wahabi Saudi Arabia:
1. Menghancurkan situs-situs  Islam dengan alasan "merusak kemurnian tauhid", namun di sisi lain situs simbol iblis ada dimana-mana. Misalnya, simbol Dajjal bermata satu bertebaran di seluruh negeri dalam bentuk monumen-monumen di beberapa kota besar di Saudi Arabia.  Simbol mata satu juga menjadi simbol resmi negara (bisa dilihat pada logo badge di baju dinas aparat atau mobil dinas aparat kerajaan Saudi Arabia).
Di samping itu  simbol Lucifer / tanduk setan  (yang sangat familiar bagi siapa saja yang memahami bahasa simbol) juga bisa dilihat di Abraj Al-Bait Tower di Mekkah. Di sini simbol ini dipasang di tempat yang jauh lebih tinggi dari lafadz "ALLAH".  Abraj Al-Bait Tower adalah sebuah kompleks bangunan hotel yang dirancang mampu menampung 10.000 orang. Bangunan ini terletak terletak di kota Mekkah, tepat di atas Ka'bah kiblat umat Islam. Lokasi ini berada di seberang jalan Masjidil Haram.
Walaupun di dalam naskah resmi Abraj Al-Bait ini diperuntukkan bagi kaum muslim, namun pada kenyataannya Abraj Al-Bait dikelola oleh jaringan Fairmont Hotel. Benyamin Swig, seorang tokoh zionis Yahudi dan banker kenamaan dunia adalah pendiri Fairmont pada tahun 1945. Fairmont ini  juga mengelola banyak kasino dan pusat judi di onte Carlo, Las Vegas dan lain-lain. Sungguh aneh jika penguasa Saudi Arabia begitu enteng memberi izin perusahaan maksiat dan zionis ini mengelola komplek hotel yang berdiri sangat megah mengangkangi Baitullah dan Masjidil Haram. Sejak Abraj Al Bait Tower ini selesai dibangun, semua orang yang sedang berhaji atau berumroh bisa menyaksikan simbol tanduk setan di puncak Abraj Al-Bait Tower ini.
2. Mengundang Amerika (baca: Yahudi) untuk mengeksplorasi minyak di Timur Tengah
3. Memberi kesempatan bagi Amerika untuk membangun pangkalan militer di Arab Saudi, untuk menghancurkan Iraq  dengan alasan yang dibuat-buat bahwa Irak punya senjata pemusnah massal, yang  tidak pernah terbukti sampai sekarang. Akibat kejahatan Amerika ini ratusan ribu muslimin Iraq terbunuh, termasuk Saddam Hussein yang dijatuhi hukuman mati. Tujuan Amerika adalah hanya satu, yaitu ladang-ladang minyak di Irak.

Saudi Arabia terus bersekutu dengan musuh Islam.  Jadi jangan heran bila sampai sekarang Arab Saudi berdiam diri saat Palestina dicabik-cabik Yahudi. Termasuk  saat   pemindahan ibukota Israel ke Yerusalem beberapa waktu yang lalu,  Kerajaan Arab Saudi berdiam diri sebab  memang Kerajaan ini selalu bersekutu dengan Yahudi karena kerajaan ini lahir dengan dukungan  Yahudi.

Allah SWT telah mengingatkan dalam firman-Nya : "Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik...  
(Al-Maidah : 82)

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu apabila kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah kelompok mayoritas (As-Sawad Al A'zham). [HR. Ibnu Majah, At-Tabrani, Abu Nua'im]

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Sesungguhnya di antara umatku ada orang yang membaca Al Qur'an tapi tidak melampaui tenggorokan (tidak sampai masuk qolbu). Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat melesat dari busurnya. Sungguh jika aku mendapati mereka pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No. 1762)

Teruskan tulisan ini kepada para sahabat  agar mereka  paham  membedakan mana golongan ahlussunah wal jama'ah yang benar dan mana yang separatis (sempalan)      . Jagalah akidah saudaramu dari bahaya  virus Wahabi yang akan menggerus akidah keislamannya

Dengan tegas Muktamar Internasional Ulama-Ulama Ahlussunah wal Jama'ah tahun 2016 di Grozny, Chechnya menyatakan bahwa Wahabi bukan Ahlussunah wal Jama'ah
Dengan demikian dapatlah dikatakan  Wahabi adalah "Khawarij zamanow."

Wahabi punya citra negatip , maka  pengikutnya lebih senang menyebut kelompoknya  dengan sebutan "salafi" (ganti casing tapi signalnya sama), walau istilah ini tidak tepat sebab salafi adalah masa 3 generasi pertama setelah  masa kenabian. Orang-orangnya disebut "Salafus Sholeh"_

Wallahu'alam

Posting Komentar untuk "Apa Dan Bagaimana Faham Wahabi"