Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ringkasan Amalan Dalam Kitab Fawaidul Mukhtarah Karya Habib Zain bin Smith

Beberapa penjelasan tentang shalat-shalat sunnah rawatib:

1. seorang santri meninggalkan shalat sunnah rawatib, maka ia tidak mempunyai harga diri dan seakan akan ia tidak membutuhkan sunnah dan doa Nabi SAW semisal sabdanya:

رحم الله امرءا صلّ قبل العصر أربعا

 “Semoga Allah merahmati orang yang shalat (sunnah) sebelum ashar empat rakaat“. atau yang semakna dengan pembahasan ini.

2. Habib Abdullah Al Haddad ra jarang melakukan shalat sunnah sebelum maghrib dan beliau mengatakan: “Kami tidak memerintahkan untuk melakukannya dan tidak juga melarangnya". <Syarah Rotibil Haddad: 1/501>

3. Sebagian ulama berkata: “Rizki ada pada shalat dhuha dan cahaya
ada pada shalat malam (tahajjud)”. atau yang semakna dengan pembahasan ini.

4. Rasulullah saw bersabda: “Setiap sendi-sendi dari kalian ada sedekahnya, maka setiap bacaan tasbih itu sedekah, dan setiap bacaan tahmid itu sedekah dan setiap bacaan tahlil itu sedekah dan setiap bacaan takbir itu sedekah dan memerintah dengan kebaikan serta melarang orang dari kemunkaran itu sedekah, dan dapat membandingi itu semua dengan melaksanakan dua rakaat dari shalat dhuha” , maka andaikan tidak ada hadits yang menyebutkan keutamaan shalat dhuha kecuali hanya hadits yang shahih ini, maka itu sudah cukup. (RisalatuL Muawanah: 39)

5. Tatkala habib Ahmad bin Hasan Al-Attos sampai ke makam Nabi Hud saw, beliau mandi di sungainya kemudian naik ke batu yang dinisbatkan kepada Syekh Umar Al-Muhdor bin Syekh Abdurrahman Assegaf, lalu beliau shalat empat rakaat di atasnya dengan niat shalat

Isyraq, lstikharah, hajat dan penjagaan dalam segala utusan dari segala keburukan di dalam agama, dunia dan akhirat, dan dengan niat keselamatan yang umum untuk orang yang hadir dan yang tidak hadir beliau membaca pada rakaat pertama setelah Fatehah surat (al fAlaq dan di rakaat kedua surat (al-Qadr), di rakaat ketiga surat (amalzalah) dan di rakaat keempat surat(Quraisy)1. (Tadzkirun nas: 113)

6. "Faidah: shalat sunnah ridla berjumlah dua rakaat dengan niat ridla. Pada setiap rakaatnya, setelah fatihah membaca ayat Kursi sekali, dan al ikhlas tiga kali. Habib Abdullah Al-Haddad melakukannya sebelum isya' dan berkata: “Diriwayatkan bahwa orang yang melakukannya, dia bermalam dan Tuhannya ridla kepadanya”. (an-Nujam azahirah: 232) keterangan senada di (Syarah Ratibul Haddad: 1/501)

7. Hendaknya seseorang melakukan shalat sunnah pada malam pertama bulan ramadhan sebanyak dua atau empat rakaat. Yang mana di dalam shalat itu dia membaca surat (al-fath), maka dengan itu dia akan melalui sepanjang tahun itu dalam kemakmuran dan akan terjaga di tahun tersebut, Insya Allah. (Tadzkirun-Nas: 247).

8. Disunnahkan bagi seseorang jika masuk ke masjid (untuk melaksanakan shalat jum'at) untuk tidak duduk hingga melakukan shalat empat rakaat, membaca di dalamnya surat (al-lkhlas) 200 kali, ' di setiap rakaatnya 50 kali, telah dinukil dari Nabi saw bahwa orang yang melaksanakannya, dia tidak akan mati hingga ia melihat tempatnya di surga atau ditampakkan untuknya. (al Ihya': 1/147)

9. Dalam kitab aLMukhtar wa Mathali'il Anwar dari Nabi saw: “Tidak terjadi sesuatu kepada mayit yang lebih dahsyat daripada malam pertama (di kuburannya), maka kasihanilah orang orang yang mati di antara kalian dengan sedekah! barang siapa tidak menemukan sesuatu untuk disedekahkan, maka Shalatlah dua rakaat yang dibacakan di dalam dua rakaat tersebuf surat Fatehah, ayat Kursi dan at-Takatsur sekali, kemudian al lkhlas 11 kali dan berdoa (setelah salam):
 
اللهم انّي صلّيتُ هذه الصلاة وتعلمُ ما أريد
اللهمّ ابعث ثوا بها إلى قبر ....بن....

"Ya Allah, aku telah melakukan shalat ini dan Engkau tahu apa yang aku inginkan, Ya Allah kirimkanlah pahalanya ke kuburan fulan bin fulan", Maka Allah akan mengirimkan saat itu juga ke kuburannya seribu malaikat, setiap malaikat membawa cahaya dan hadiah yang menghiburnya didalam kuburnya sampai ditiup sangkakala (pada hari kiamat)”. Hal ini dinukil dalam kitab NuzhatuLMajalis lalu berkata: faidah ini seharusnya diamalkan oleh semua orang muslim setiap malamnya untuk orang orang yang mati dari kaum muslimin. (an-Nujum az-Zahirah: 231) keterangan senada di (Fathul 'Allam: 3/234)

Ya الله Mudahkanlah urusan Ummat Nabi Muhammad saw....امين

Posting Komentar untuk "Ringkasan Amalan Dalam Kitab Fawaidul Mukhtarah Karya Habib Zain bin Smith"